Sabtu, 21 Maret 2015

tugas1 b.ind2 : jenis dan bentuk proposisi, serta induktif dan deduktif



DEFINISI PROPOSAL
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh.  Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni
  1. Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
  2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
  3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.

Unsur-Unsur Proposisi
Subjek                         : sesuatu hal yang dapat diakui atau dipungkiri.
Predikat                       : apa yang diakui atau dipungkiri tentang subjek.
Kopul                          : yang menghubungkan antara subjek dan pre
kuator/Quantifier        : pembilang yang menunjukan lingkungan yang dimaksudkan oleh subjek yang dapat berbentuk universal/partikuler yang sekaligus juga menunjukan kuantitas pernyataan.

BENTUK PROPOSAL
Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, proposisi diklasifikasikan menjadi dua kategori:
A.     tunggal
Proposisi Tunggal hanya mengungkap satu pernyataan saja dimana hanya didukung satu subjek dan satu predikat (kalimat tunggal).
Sebagai contoh kalimat "Setiap manusia akan mati",dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek, yakni "manusia", sedang predikatnya berupa "mati"

B.      Majemuk
Proposisi Majemuk, proposisi ini dibentuk dari gabungan dua proposisi tunggal atau lebih dimana kalimat pernyataan ini sekurang-kurangnya didukung dua pola kalimat.
Contoh : "Setiap warga negara harus menyadari hak dan tanggung jawabnya".
Berdasarkan Sifat Pembenaran atau Pengingkaran
Berdasarkan sifat pembenaran dan pengingkaran, terdapat dua kategori proposisi: kategorial dan kondisional. Proposisi kategorial menunjuk pada sebuah pembenaran atau pengingkaran yang bersifat mutlak; pasti benar atau pasti salah. Artinya, kebenaran terjadi tanpa syarat. Contoh: Semua orang akan mati. Selanjutnya adalah proposisi kondisional, yakni proposisi yang menunjuk pada pembenaran atau pengingkaran yang bersyarat atau berupa pilihan.
Kategori proposisi kondisional sendiri dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni hipotesis dan disjungtif. Proposisi Kondisional Hipotesis adalah proposisi yang menunjuk pada pembenaran yang bersyarat. Artinya bila proposisi terpenuhi, maka kebenaran terjadi. Hal ini bisa kita lihat dalaam kalimat Jika hujan terjadi, tanah becek, jadi tanah akan becek jika terjadi hujan.] Lain halnya dengan proposisi kondisional hipotesis, Proposisi Kondisional Disjungtif disebut juga alternatif. Hal ini didasarkan pada pembenaran yang berupa pilihan. Proposisi ini kerap kali menggunakan kata atau seperti dalam kalimat: Amir harus membantu orang tuanya atau membersihkan halaman rumah.
Berdasarkan Luas Pengertian
Berdasarkan luas pengertian, proposisi dibedakan menjadi tiga kategori:
a.       universal
Proposisi Universal ialah sebuah proposisi yang mencakup seluruh aspek atau bagian.Hal ini ditandai dengan adanya kata: semua, seluruh, setiap, setiap kali, masing-masing. Sebagai contoh pada kalimat Tidak seorangpun dinegeri ini yang atheis.


b.      Particular
Proposisi Partikular, yakni yang mengungkapkan sebagian dari seluruh aspek. Kata tugas yang menandai proposisi partikular adalah beberapa, sebagaian, tidak semua, kebanyakan, banyak. Contoh: Tidak semua siswa tekun belajar. Kata "tidak semua" dalam kalimat di atas merupakan proposisi partikular, yakni hanya mencakup sebagian aspek saja.

c.       singular.
Proposisi Singular, proposisi ini hanya mengungkap satu aspek saja, di antara penandanya adalah kata ini dan itu. Misal penggunaannya dalam kalimat:Rumah ini akan dijual, kata rumah di sini hanya menunjukkan satu unsur. Jika terdapat dua unsur di dalamnya, maka suatu kalimat tidak bisa disebut dengan proposisi singular.
Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas
Berdasarkan kualitas juga kuantitasnya, proposisi dapat terbagi menjadi dua, yaitu proposisi A, I, E, dan proposisi O. Yang dimaksud dengan Proposisi A di sini adalah proposisi universal atau singular positif; proposisi yang mengungkap keseluruhan dan pembenaran, pengakuan, atau positif. Contohnya kalimat Meja ini dibuat dari kayu jati".
Lain halnya dengan A, Proposisi E adalah proposisi universal atau singular negatif. Proposisi ini mengungkap keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif. Misalnya seperti kalimat "Meja ini tidak dibuat dari kayu jati", kata tidak dalam kalimat tersebut menunjukkan kenegatifan yang berupa pengingkaran.
Selain proposisi A juga E, berdasarkan kualitas dan kuantitasnya, proposisi juga terbagi lagi menjadi Proposisi I dan Proposisi O. Proposisi I ialah proposisi partikular aktif; mengungkap sebagian dari keseluruhan pengakuan, pembenaran, atau positif. Sebagaimana contoh dalam kalimat berikut "Beberapa siswa SMU Kebangsaan tekun belajar".
Proposisi O sendiri adalah proposisi partikular negatif; mengungkap sebagian dari keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif. Contoh: "Beberapa siwa SMU Kebangsaan tidak tekun belejar.
·         Proposisi konjungtif
proposisi majelmuk yang menegaskan bahwa dua predikat yang dihubungkan dengan subjek yang sama pada waktu yang sama tidak mungkin kedua-duanya benar. Hanya satu yang benar. (biasanya menggunakan kata “….sekaligus……. dan….”.
·         Proposisi kondisional
proposisi majemuk yang bersyarat, yang ditunjukan oleh kata-kata “jika, apabila…….maka
·         Proposisi komparatif
proposisi majemuk yang membandingkan dua subjek yang dihubungkan oleh suatu predikat.
·         Proposisi problematik
proposisi yang predikatnya hanyalah merupakan kemungkinan bagi subjek.
·         Proposional relasional
proposisi yang mengafirmasi atau menegasi hubungan antara dua hal atau dua subjek.
·         Proposisi eksponibel
proposisi yang tampaknya tidak jelas apakah ia merupakan proposisi tunggal atau proposisi majemuk, namun sebenarnya adalah proposisi majelmuk.
·         Proposisi ekseptif
proposisi yang subjeknya dijelaskan dengan kata “selain daripada”, “selain”, dan “kecuali”.
·         Proposisi eksklusif
proposisi yang subjeknya dijelaskan dengan kata-kata ”semata-mata”, ”hanya” atau ”Cuma”.
·         Proposisi tanpa pembilang
proposisi yang subjeknya tidak dijelaskan oleh kata pembilang.

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.



  • Pengertian Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.

  • Pengertian Paragraf Deduktif adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Gagasan utama terletak pada kalimat pertama dalam suatu paragraf.
  • Pengertian Paragraf Campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.

contoh paragraf induktif :

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi melalui televisi, waktu anak-anak membaca buku sangat berkurang. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa televisi menyala rata-rata selama tujuh seperempat jam setiap hari. Padahal seorang dokter spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari Universitas Harvard, dr. Berry Brazelton, mengemukakan baahwa satu jam merupakan batas menonnton maksimal bagi anak-anak usia lima sampai enam tahun. Lebih dari satu jam, tayangan-tayangan televisi menjadi semacam racun yang mereduksi kemampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah. Oleh karena itu, hal yang sangat diperlukan dalam membaca buku, selain ketersediaan buku, ialah waktu.

contoh paragraf deduktif :
Isle Royale, pulau terbesar di Danau Superior, Amerika Serikat, merupakan rumah bagi sejumlah binatang yang secara alamiah bermusuhan. Rusa besar yang gemar makan tumbuh-tumbuhan dan serigala yang gemar memangsa rusa besar sudah hidup berdampingaan di situ selama lebih dari 50 tahun.

contoh paragraf campuran :
Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.

SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi#Berdasarkan_Bentuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://ilmubloggersyahdan.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-contoh-kalimat-paragraf.html
http://aktivasikreativitaswulung.blogspot.com/2012/12/bentuk-bentuk-preposisi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran