DEFINISI PROPOSAL
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang
memiliki arti penuh dan utuh. Hal
ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya,
proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah
Dalam
ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni
- Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
- Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
- Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Unsur-Unsur
Proposisi
Subjek : sesuatu hal yang
dapat diakui atau dipungkiri.
Predikat : apa yang diakui atau
dipungkiri tentang subjek.
Kopul : yang menghubungkan
antara subjek dan pre
kuator/Quantifier : pembilang yang
menunjukan lingkungan yang dimaksudkan oleh subjek yang dapat berbentuk
universal/partikuler yang sekaligus juga menunjukan kuantitas pernyataan.
BENTUK PROPOSAL
Berdasarkan Bentuk
Proposisi Tunggal hanya mengungkap
satu pernyataan saja dimana hanya didukung satu subjek dan satu predikat
(kalimat tunggal).
Sebagai contoh kalimat "Setiap manusia akan mati",dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek,
yakni "manusia", sedang predikatnya berupa "mati"
B.
Majemuk
Proposisi Majemuk, proposisi ini
dibentuk dari gabungan dua proposisi tunggal atau lebih dimana kalimat
pernyataan ini sekurang-kurangnya didukung dua pola kalimat.
Berdasarkan Sifat Pembenaran atau
Pengingkaran
Berdasarkan
sifat pembenaran dan pengingkaran, terdapat dua kategori proposisi: kategorial
dan kondisional. Proposisi kategorial menunjuk pada sebuah pembenaran atau
pengingkaran yang bersifat mutlak; pasti benar atau pasti salah. Artinya,
kebenaran terjadi tanpa syarat. Contoh: Semua
orang akan mati. Selanjutnya adalah proposisi kondisional, yakni
proposisi yang menunjuk pada pembenaran atau pengingkaran yang bersyarat atau
berupa pilihan.
Kategori
proposisi kondisional sendiri dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni
hipotesis dan disjungtif. Proposisi
Kondisional Hipotesis adalah proposisi yang menunjuk pada pembenaran yang
bersyarat. Artinya bila proposisi terpenuhi, maka kebenaran terjadi. Hal ini
bisa kita lihat dalaam kalimat Jika hujan terjadi, tanah becek, jadi tanah akan becek jika terjadi
hujan.] Lain halnya dengan proposisi kondisional hipotesis, Proposisi
Kondisional Disjungtif disebut juga alternatif. Hal ini didasarkan pada pembenaran yang berupa pilihan.
Proposisi ini kerap kali menggunakan kata atau seperti dalam kalimat: Amir
harus membantu orang
tuanya atau membersihkan halaman rumah.
Berdasarkan Luas Pengertian
a.
universal
Proposisi Universal ialah sebuah
proposisi yang mencakup seluruh aspek atau bagian.Hal ini ditandai dengan
adanya kata: semua, seluruh, setiap, setiap kali, masing-masing. Sebagai contoh
pada kalimat Tidak seorangpun dinegeri
ini yang atheis.
b.
Particular
Proposisi Partikular, yakni yang
mengungkapkan sebagian dari seluruh aspek. Kata tugas yang menandai proposisi
partikular adalah beberapa, sebagaian, tidak semua, kebanyakan, banyak. Contoh:
Tidak semua siswa tekun belajar. Kata "tidak semua" dalam
kalimat di atas merupakan proposisi partikular, yakni hanya mencakup sebagian
aspek saja.
c.
singular.
Proposisi Singular, proposisi ini hanya mengungkap satu
aspek saja, di antara penandanya adalah kata ini dan itu. Misal
penggunaannya dalam kalimat:Rumah ini
akan dijual, kata rumah di sini hanya menunjukkan satu unsur. Jika
terdapat dua unsur di dalamnya, maka suatu kalimat tidak bisa disebut dengan
proposisi singular.
Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas
Berdasarkan
kualitas juga kuantitasnya, proposisi dapat terbagi menjadi dua,
yaitu proposisi A, I, E, dan proposisi O. Yang dimaksud dengan Proposisi A di
sini adalah proposisi universal atau singular positif; proposisi yang
mengungkap keseluruhan dan pembenaran, pengakuan, atau positif. Contohnya
kalimat Meja ini
dibuat dari kayu jati".
Lain
halnya dengan A, Proposisi E adalah proposisi universal atau singular negatif.
Proposisi ini mengungkap keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif.
Misalnya seperti kalimat "Meja ini tidak dibuat dari kayu jati", kata
tidak dalam kalimat tersebut
menunjukkan kenegatifan yang berupa pengingkaran.
Selain
proposisi A juga E, berdasarkan kualitas dan kuantitasnya, proposisi juga
terbagi lagi menjadi Proposisi I dan Proposisi O. Proposisi I ialah proposisi
partikular aktif; mengungkap sebagian dari keseluruhan pengakuan, pembenaran,
atau positif. Sebagaimana contoh dalam kalimat berikut "Beberapa siswa SMU Kebangsaan tekun belajar".
Proposisi
O sendiri adalah proposisi partikular negatif; mengungkap sebagian dari
keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif. Contoh: "Beberapa siwa
SMU Kebangsaan tidak tekun belejar.
·
Proposisi konjungtif
proposisi majelmuk yang menegaskan
bahwa dua predikat yang dihubungkan dengan subjek yang sama pada waktu yang
sama tidak mungkin kedua-duanya benar. Hanya satu yang benar. (biasanya
menggunakan kata “….sekaligus……. dan….”.
·
Proposisi kondisional
proposisi majemuk yang bersyarat,
yang ditunjukan oleh kata-kata “jika, apabila…….maka”
·
Proposisi
komparatif
proposisi
majemuk yang membandingkan dua subjek yang dihubungkan oleh suatu predikat.
·
Proposisi
problematik
proposisi yang predikatnya hanyalah
merupakan kemungkinan bagi subjek.
·
Proposional
relasional
proposisi yang mengafirmasi atau
menegasi hubungan antara dua hal atau dua subjek.
·
Proposisi
eksponibel
proposisi yang
tampaknya tidak jelas apakah ia merupakan proposisi tunggal atau proposisi
majemuk, namun sebenarnya adalah proposisi majelmuk.
·
Proposisi
ekseptif
proposisi yang
subjeknya dijelaskan dengan kata “selain daripada”, “selain”, dan
“kecuali”.
·
Proposisi
eksklusif
proposisi yang
subjeknya dijelaskan dengan kata-kata ”semata-mata”, ”hanya” atau
”Cuma”.
·
Proposisi
tanpa pembilang
proposisi yang subjeknya tidak
dijelaskan oleh kata pembilang.
PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
- Pengertian Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
- Pengertian Paragraf Deduktif adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Gagasan utama terletak pada kalimat pertama dalam suatu paragraf.
- Pengertian Paragraf Campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.
contoh paragraf induktif :
Dengan berkembangnya teknologi
komunikasi melalui televisi, waktu anak-anak membaca buku sangat berkurang.
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa televisi menyala rata-rata
selama tujuh seperempat jam setiap hari. Padahal seorang dokter spesialis anak
dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari Universitas Harvard, dr.
Berry Brazelton, mengemukakan baahwa satu jam merupakan batas menonnton
maksimal bagi anak-anak usia lima sampai enam tahun. Lebih dari satu jam,
tayangan-tayangan televisi menjadi semacam racun yang mereduksi kemampuan daya
nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah. Oleh karena itu, hal yang
sangat diperlukan dalam membaca buku, selain ketersediaan buku, ialah waktu.
contoh paragraf deduktif :
Isle Royale, pulau terbesar di Danau
Superior, Amerika Serikat, merupakan rumah bagi sejumlah binatang yang secara
alamiah bermusuhan.
Rusa besar yang gemar makan tumbuh-tumbuhan dan serigala yang gemar memangsa
rusa besar sudah hidup berdampingaan di situ selama lebih dari 50 tahun.
contoh paragraf campuran :
Saat ini Indonesia sedang berusaha
membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah
barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga
meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan
diberikan sanksi tegas. Karna yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN
yang terjadi di segala institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang
dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
SUMBER
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi#Berdasarkan_Bentuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://ilmubloggersyahdan.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-contoh-kalimat-paragraf.html
http://aktivasikreativitaswulung.blogspot.com/2012/12/bentuk-bentuk-preposisi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran