1. FUNGSI AGAMA
1. Agama memberikan ketenangan jiwa:
Kehidupan manusia tidak pasti. Dia berjuang untuk kelangsungan hidupnya di tengah-tengah, ketidakamanan ketidakpastian dan bahaya, Beberapa-kali ia merasa tidak berdaya. Ini adalah agama yang menghibur dan mendorong dia di sepanjang waktu seperti krisis. Agama memberikan penampungan yang tepat baginya. Dia mendapat kedamaian mental dan dukungan emosional. Ini mendorong dia untuk menghadapi hidup dan masalah.
2. Ini menanamkan kebajikan sosial:
Agama mempromosikan kebajikan sosial utama seperti kebenaran,, kekerasan non-kejujuran, layanan, cinta, disiplin dll pengikut agama-agama menginternalisasi kebajikan dan menjadi warga disiplin masyarakat.
3. Agama mempromosikan solidaritas sosial:
Agama menimbulkan semangat persaudaraan. Durkheim dilihat bahwa agama memperkuat solidaritas sosial. AW Geen juga menunjukkan bahwa agama memiliki integrasi sangat memverifikasi dan kekuatan dalam masyarakat manusia. Memang benar bahwa kepercayaan umum, sentimen umum, ibadah umum, partisipasi dalam ritual umum dll merupakan faktor penyemenan signifikan yang memperkuat persatuan dan solidaritas.
4. Agama mengubah kualitas hewan untuk kualitas manusia:
Agama menanamkan semangat self-service. Ini menuntut bahwa orang harus amal dan murah hati. Melalui pengalaman beragama dia lupa kehidupan duniawi dan masalah. Pengalaman ini menekan keinginan hewan dan mengubah kualitas hewan manusia untuk kualitas manusia.
5. Agama adalah agen sosialisasi dan kontrol sosial:
Parsons dilihat bahwa agama merupakan salah satu agen yang paling penting dari sosialisasi dan kontrol sosial. Ia memiliki peran penting dalam mengorganisasikan dan mengarahkan kehidupan sosial. Ini membantu dalam melestarikan norma-norma sosial dan memperkuat kontrol sosial. Ini mensosialisasikan dirinya individu dan latihan kontrol atas individu dan kelompok dalam berbagai cara. Sebagai sarana informal, agama mengatur aktivitas warga dengan caranya sendiri. Organisasi seperti candi, masjid, gereja, gurudwara dll juga mengontrol perilaku individu-individu di tingkat yang berbeda.
6. Agama mempromosikan kesejahteraan:
Agama mengajarkan kepada orang-orang untuk melayani massa dan mempromosikan kesejahteraan mereka. Ini memberi pesan bahwa "pelayanan kepada umat manusia adalah pelayanan kepada Tuhan". Untuk alasan ini, orang menghabiskan uang untuk memberi makan fakir miskin. Agama-agama besar seperti Hindu, Islam, dan Kristen dll menekankan pada tujuan-memberi kepada orang miskin dan pengemis. Ini pengembang sikap filantropi rakyat dan dengan demikian menyuntikkan gagasan saling membantu dan kerjasama. Dengan pengaruh keyakinan agama organisasi keagamaan yang berbeda melibatkan diri dalam kegiatan kesejahteraan berbagai.
7. Agama memberikan rekreasi:
Agama memainkan peran menawan dalam memberikan rekreasi kepada masyarakat. Ritual keagamaan dan festival yang lebih atau kurang dilakukan dalam setiap agama yang memberikan bantuan kepada orang-orang dari tekanan mental. Demikian pula ceramah agama, bhajan, kirtans, konser musik diikuti oleh ucapan dll himne memberikan kesenangan lebih banyak kepada masyarakat dan menyediakan rekreasi yang kekal.
8. Agama mempengaruhi ekonomi:
Sosiolog seperti Sombart dan Max Weber benar mendirikan hubungan agama dengan sistem ekonomi. Weber mengamati pengaruh etika Protestan dalam perkembangan kapitalisme. Sombart menemukan semangat kapitalisme dalam norma-norma Yahudi. Untuk prinsip-prinsip agama yang berbeda hadir dalam kekristenan, kapitalisme tumbuh di negara-negara Protestan tapi tidak di negara seperti India, Pakistan dll
9. Agama mempengaruhi sistem politik:
Agama telah memainkan peran penting dalam sistem politik di masyarakat kuno dan medis. Bahkan di zaman modern di banyak negara di dunia agama secara langsung dan tidak langsung juga mempengaruhi kegiatan politik. Selama periode kuno dan abad pertengahan, raja yang memperlakukan diri mereka sebagai wakil Tuhan atau memerintah masyarakat atas nama Allah. Bahkan saat ini, para pemimpin politik mengambil sumpah atas nama Allah. Sistem politik negara-negara dunia seperti Bhutan, Pakistan, Italia, Jerman, Inggris dll dipengaruhi oleh agama.
10 Agama Memperkuat Percaya diri:
Agama adalah cara yang efektif untuk memperkuat kepercayaan diri. 'Menghasilkan ditakdirkan' Ada keyakinan tertentu seperti 'kerja adalah ibadah', 'tugas ilahi', dll yang ditemukan dalam berbagai agama memberi kekuatan untuk individu dan mempromosikan kepercayaan diri.
Dimensi komitmen agama
a. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama.
b. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata. Ini menyangkut, pertama, ritual, yaitu berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religius formal, dan perbuatan mulia. Kedua, berbakti tidak bersifat formal dan tidak bersifat publik serta relatif spontan.
c. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan, meskipun singkat, dengan suatu perantara yang supernatural
d. Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.
e. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.
2. PELEMBAGA AGAMA DENGAN MASYARAKAT
Agama sangat universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, maka akan sulit memahami masyarakat. Hal yang harus diketahui dalam memahami lembaga agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur dari agama.
Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi-dimensi ini dapat diterima sebagai dalil atau dasar analitis, tapi hubungan antara empat dimensi itu tidak dapat diungkapkan tanpa data empiris.
Pelembagaan Agama di Indonesia yang mengurusi agamanya
1. Islam : MUI
MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26 juli 1975 di Jakarta, Indonesia.
2. a. Kristen : Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI)
PGI (dulu disebut Dewan Gereja-gereja di Indonesia – DGI) didirikan pada 25 Mei 1950 di Jakarta sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen di Indonesia untuk mempersatukan kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-pecah. Karena itu, PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah “mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.”
b. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi Gereja Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia dan bertujuan menggalang persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia. Masing-masing Uskup adalah otonom dan KWI tidak berada di atas maupun membawahi para Uskup dan KWI tidak mempunyai cabang di daerah. Keuskupan bukanlah KWI daerah. Yang menjadi anggota KWI adalah para Uskup di Indonesia yang masih aktif, tidak termasuk yang sudah pensiun. KWI bekerja melalui komisi-komisi yang diketuai oleh Uskup-Uskup. Pada 2006 anggota KWI berjumlah 36 orang, sesuai dengan jumlah keuskupan di Indonesia (35 keuskupan) ditambah seorang uskup dari Ambon (Ambon memiliki 2 uskup)
3. Hindu : persada
Parisada Hindu Dharma Indonesia ( Parisada ) ialah: Majelis tertinggi umat Hindu Indonesia.
4. Budha : MBI
Majelis Buddhayana Indonesia adalah majelis umat Buddha di Indonesia. Majelis ini didirikan oleh Bhante Ashin Jinarakkhita pada hari Asadha 2499 BE tanggal 4 Juli 1955 di Semarang, tepatnya di Wihara Buddha Gaya, Watugong, Ungaran, Jawa Tengah, dengan nama Persaudaraan Upasaka-Upasika Indonesia (PUUI) dan diketuai oleh Maha Upasaka Madhyantika S. Mangunkawatja.
5. Konghucu : MATAKIN
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1955.
Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta lembaga-lembaga keagamaannya di Nusantara atau Indonesia ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, bersamaan dengan kedatangan perantau atau pedagang-pedagang Tionghoa ke tanah air kita ini. Mengingat sejak zaman Sam Kok yang berlangsung sekitar abad ke-3 Masehi, Agama Khonghucu telah menjadi salah satu di antara Tiga Agama Besar di China waktu itu; lebih-lebih sejak zaman dinasti Han, atau tepatnya tahun 136 sebelum Masehi telah dijadikan Agama Negara .
3. AGAMA, KONFLIK DAN MASYARAKAT
Dalam perjalannya sejarah, sejak kepercayaan animisme dan dinamisme sampai monotheisme menjadi agama yang paling banyak dianut di muka bumi ini agama hampir selalu menciptakan perpecahan. Sebagai contoh, dalam agama India, khususnya Hindu-Budha, agama yang dibawa Sidharta Gautama ini merupakan rekasi dari ekses negative yang di bawa oleh agama Hindu. Walaupun agama Budha disebarkan dengan damai namun dapat dengan jelas terlihat bahwa masalah pembagian kasta dalam bingkai caturvarna menjadi masalah utama. Pada awalnya memang pembagian kasta ini merupakan spesialisasi pekerjaan, ada yang menjadi pemimpin agama, penguasa dan prajurit, dan rakyat biasa. Namun, dalam perjalannya terjadi penghisapan terutama dari pemimpin agama, prajurit, dan penguasa terhadap rakyat jelata. Implementasi yang salah dari caturvarna inilah yang diprotes dengan halus oleh Budha yang pada awalnya tidak menyebut diri mereka sebagai agama, tetapi berfungsi menebarkan cinta kasih terhadap sesama mahluk hidup, bukan saja manusia, tetapi juga hewan, dan tumbuhan. Sebagai reaksi dari meluasnya pengaruh Budha, Otoritas Hindu kemudian mengadakan pembersihan terhadap pengaruh Budha ini. Namun demikian, karena ajaran Budha lebih bersifat egaliter, usaha otoritas hindu ini menemui jalan buntu, bahkan agama Bundha sendiri dapat berkembang jauh lebih pesat dari pada agama Hindu, dan mendapat banyak pemeluk di Negara Tiongkok di kemudian hari.
Selain itu unsur konflik yang terbesar terjadi pula pada pengikut agama terbesar di dunia yaitu Abraham Religions, atau agama yang diturungkan oleh Abraham, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam. Tulisan ini hanya membatasi pada penggambaran konflik di antara ketiga agama tersebut, bukan pada konflik intern dalam masing-masing agama tersebut. Inti dari agama-agama Abraham ini adalah akan datang nabi terakhir yang akan menyelamatkan dunia ini. Hal yang menjadi masalah utama adalah tidak ada kesepakatan diantara ketiga agama tersebut tentang siapa nabi yang akan datang tersebut. Pihak Yahudi menyatakan belum datang nabi terakhir itu, sedangkan pihak Nasrani mengatakan Nabi Isa (Yesus Kristus) adalah nabi terakhir, lalu Islam mengklaim Nabi Muhhamad sebagai nabi terakhir. Keadaan ini kemudian semakin diperparah ketika tidak ada pengakuan dari masing-masing agam yang masih bersaudara tersebut. Ketika berbagai unsure non-theologis, khususnya politik, ekonomi, dan budaya, menyusup ke dalam masalah ini, konflik memang tidak dapat dielakkan.
Berbagai konflik diantara agama-agama dipaparkan secara khusus:
1. konflik antara Yahudi dan Nasrani. Walaupun sumber konflik ini didasarkan atas kitab suci namun justru unsur dogmatis agama ini sangat mendukung pengambaran konflik yang terjadi. Menurut versi Yahudi, Nasrani adalah agama yang sesat karena menganggap Yesus sebagai mesias (juru selamat). Dalam pandangan Yahudi sendiri Yesus adalah penista agama yang paling berbahaya karena menganggap dirinya adalah anak Allah, sampai akhirnya otoritas Yahudi sendiri menghukum mati Yesus dengan cara disalibkan, sebuah jenis hukuman bagi penjahat kelas kakap pada waktu itu. Sedangkan menurut pandangan Kristen, umat Yahudi adalah umat pilihan Allah yang justru menghianati Allah itu sendiri. Untuk itu Yesus datang ke dunia demi menyelamatkan umat tersebut dari murka Allah. Dalam beberapa kesempatan, misalnya, ketika Yesus mengamuk di bait Allah karena dipakai sebagai tempat berjualan, atau dalam kasus lain yaitu penolakan orang Israel terhadap ajaran Yesus.
2. konflik Islam-Kristen. Konflik ini pada awalnya diilhami oleh kepercayaan bahwa Islam memandang Nasrani sebagai agama kafir karena mempercayai Yesus sebagai anak Allah, padahal dalam ajaran Islam Nabi Isa (Yesus) merupakan nabi biasa yang pamornya kalah dari nabi utama mereka Muhammad S.A.W. Konflik ini pada awalnya hanya pada tataran kepercayaan saja, namun ketika unsur politis, ekonomi, dan budaya masuk, maka konflik yang bermuara pada pecahnya Perang Salib selama beberapa abad menegaskan rivalitas Islam-Kristen sampai sekarang. Konflik itu sendiri muncul ketika Agama Kristen dan Islam mencapai puncak kejayaannya berusaha menunjukkan dominasinya. Ketika itu Islam yang berusaha meluaskan pengaruhnya ke Eropa, mendapat tantangan dari Nasrani yang terlebih dahulu ada dan telah mapan. Puncak pertempuran itu sebenarnya terjadi ketika perebutan Kota Suci Jerusalem yang akhirnya dimenangkan tentara salib. Sebagai balasan, Islam kemudian berhasil merebut Konstatinopel yang merupakan poros dagang Eropa-Asia pada saat itu.
4. 3. konflik antara Yahudi-Islam yang masih hangat dalam ingatan kita. Konflik ini berawal dari kepercayaan orang Yahudi akan tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka yang dipercayai terletak di daerah Israel, termasuk Yerusalem, sekarang. Pasca perbudakan Mesir, ketika orang Yahudi melakukan eksodus ke Mesir namun kemudian malah diperbudak sampai akhirnya diselamatkan oleh Musa, orang Yahudi kemudian kembali ke tanah mereka yang lama, yaitu Israel. Akan tetapi, pada saat itu orang Arab telah bermukim di daerah itu. Didasarkan atas kepercayaan itu, kemudian orang Yahudi mulai mengusir Orang Arab yang beragama Islam itu. Inilah sebenarnya yang menjadi akar konflik Israel dan Palestina dalam rangka memperebutkan Jerusalem. Konflik ini semakin panas ketika unsure politis mulai masuk.
5. DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.preservearticles.com/201104296054/10-most-important-functions-of-religion.html
http://tarmujimuji.wordpress.com/2012/01/10/masyarakat-agama/
http://karinarisaf.blogspot.com/2011/01/agama-dan-masyarakat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar